Hujan jatuh dibumi jambi malam ini, suasana gelap dimana perusahaan listrik negara telah memadamkan fungsi utama nya. Dingin,. Karena kebetulan sekali kami tidak dirumah malah ada ditempat makan yg lumayan terbuka untuk angin berlalu lalang. Ini ulahku. Karena belakangan tugas memasakku diliburkan, kami (aku dan suamiku) rajin makan diluar. Padahal biaya pengeluaran lebih bengkak dari pemasukan. Ah, suami ku tak menuntut banyak hal. Jadi libur memasak ini tak jadi soal diantara kami.
Fase trimester pertama ini, atau lebih tepatnya 7 minggu kehamilan ku ini sungguh berat. Rasa mual yang selalu datang menjadi rutinitas tetap di pagi hari. Bahkan jika keadaan tidak memungkinkan siang dan malam juga menjadi ajang buat ku bolak balik ke kamar mandi menguras isi perut.
Lemas, lesu dan hilang nafsu makan adalah hal biasa saat ini. Yang menjadi rasa cemasku adalah kondisi calon bayiku. Adakah ia cukup nutrisi? Sebagai ibu nya aq merasa sedih karena tak mampu hamil badak. Dimana mampu makan apa saja saat hamil. Ah, maafkan bunda mu nak. Bunda akan lebih berusaha.
Bukan kah sebenarnya masa kehamilan itu menyenangkan?
Ya, itu yg kurasakan. Perjuangan untuk menjadi seorang ibu. Tahu lah sudah bagaimana derita ibu ku dulu saat mengandung ku. Begitu sulit, sakit dan rasa tak nyaman disana sini.
Diharapkan segalanya berjalan lancar hingga hari kelahiran mu nak. Ayah bunda mu menunggu. Berharap cemas namun hati ini dikuasai rasa sabar. آمِيـنَ.