Assalamualaikum Wr. Wb.---Selamat Datang di masitan70.blogspot.com---SEMOGA BERMANFAAT!!!

Selasa, 15 Desember 2015

Curhatan ibu hamil❤

Hujan jatuh dibumi jambi malam ini, suasana gelap dimana perusahaan listrik negara telah memadamkan fungsi utama nya. Dingin,. Karena kebetulan sekali kami tidak dirumah malah ada ditempat makan yg lumayan terbuka untuk angin berlalu lalang. Ini ulahku. Karena belakangan tugas memasakku diliburkan, kami (aku dan suamiku) rajin makan diluar. Padahal biaya pengeluaran lebih bengkak dari pemasukan. Ah, suami ku tak menuntut banyak hal. Jadi libur memasak ini tak jadi soal diantara kami.

Fase trimester pertama ini, atau lebih tepatnya 7 minggu kehamilan ku ini sungguh berat. Rasa mual yang selalu datang menjadi rutinitas tetap di pagi hari. Bahkan jika keadaan tidak memungkinkan siang dan malam juga menjadi ajang buat ku bolak balik ke kamar mandi menguras isi perut.

Lemas, lesu dan hilang nafsu makan adalah hal biasa saat ini. Yang menjadi rasa cemasku adalah kondisi calon bayiku. Adakah ia cukup nutrisi? Sebagai ibu nya aq merasa sedih karena tak mampu hamil badak. Dimana mampu makan apa saja saat hamil. Ah, maafkan bunda mu nak. Bunda akan lebih berusaha.

Bukan kah sebenarnya masa kehamilan itu menyenangkan?
Ya, itu yg kurasakan. Perjuangan untuk menjadi seorang ibu. Tahu lah sudah bagaimana derita ibu ku dulu saat mengandung ku. Begitu sulit, sakit dan rasa tak nyaman disana sini.

Diharapkan segalanya berjalan lancar hingga hari kelahiran mu nak. Ayah bunda mu menunggu. Berharap cemas namun hati ini dikuasai rasa sabar. آمِيـنَ.

Senin, 23 November 2015

Episode ku menjadi ibu

Setelah lepas euforia pesta pernikahan, bagi wanita banyak hal yg mendebarkannya. Segalanya terasa indah, terasa bahagia. Namun tiada sempurna bila belum datang si buah hati pengikat hati, buah cinta kami.

Hampir 2 bulan,
Dan hari itu pun tiba...

Hati ku berdebar-debar menantikan tanda 2 garis di test pak. Harapan ku, doa ku tiada terputus untuk nya. Alhamdulilah selepas subuh pengharapan 2 garis terlihat jelas. Dengan senyum bahagianya suamiku memelukku hangat. Alloh telah mempercayakan anugerah yg besar ini untuk kami jaga, alhamdulilah.

Tiada kata yg mampu dijelaskan bagaimana bahagianya hati ini. Begitu excited bagiku yg akan menjadi seorang "ibu". Dan terlihat sama pula baginya, yg insyaalah sebentar lagi akan dipanggil "ayah".

Berita bahagia ini tentunya tak sabar kami kabarkan pada orang tua kami, dan bagi ayahibu ku ini adalah cucu pertama mereka. Ibu ku sangat antusias, menelpon ku hampir setiap hari menanyakan keadaanku. Bahagianya, nyatanya rasa nya seperti ini, perasaan yang melambung tinggi.

Hari-hari ku berjalan, mual dan rasa muntah bahkan pusing dan lemas mendera ku. Diriku yg tidak terlalu hobi "makan" sepertinya memperparah keadaan ini.
Banyak pemicu yg menyebabkan rasa mual ini, terutama bau yg menyengat dan entah mengapa segalanya menjadi bau.

Jadi lah, suamiku yg ekstra keras mengurus rumah, rasa sayang nya padaku yg mungkin saja tak sampai hati melihatku hanya tergolek lemas, dia ambil alih. Perjuangan awal ini sungguh berat. Sebagai wanita yg sebentar lagi menjadi ibu, aku harus bertahan dan bersabar.

Bersyukurlah nak, ayahmu sangat perhatian. Dia begitu baik dan penyayang.

Rabu, 28 Oktober 2015

Bismillahirrohmanirohim

Suara azan itu menggerakkan hati untuk bertemu dengan Alloh. Azan itu terdengar syahdu disiang yg berkabut ini.

Kupahami, manusia berpindah dan berkembang setiap harinya. Segala interaksi dengan apapun nyatanya mempengaruhi cara kita memahami sesuatu. Hari ini, kisah mengispirasi datang dari film yg kulihat. "PERJALANAN HIDUP SEORANG GURU KH. RAHMAT ABDULLAH. Yang menghabiskan umurnya untuk berdakwah di jalan Alloh swt. Dimulai dari dirinya, keluarga nya, kehidupan bermasyarakatnya. Begitu dermawan, santun, bijak dan tegas. Sosok suami yg romantis, pengasih, lembut. Sosok ayah penyayanh dan bijak. Adakah lagi sosok dirinya saat ini? Beliau wafat di tahun 2005, meninggalkan satu istri dan 3 putri. Sungguh baik mereka-mereka yg membuat film dokumentasi ini. Semoga Alloh Swt memberi fahala bagi mareka.

Intisari yg kuperoleh, bahwa hidup ini seperti buku. Ada masa untuk hidup yg dibagian permulaan kita akan menuliskan seperti apa jati diri kita yg harus dipegang dan dijalankan seterusnya selama masih ada nafas. Ada bagian isi, beragam kisah tentang perjuangan dan segala interaksi dan catatan hidup yg nanti akan diperhitungkan dibagian akhir. Dihabiskan untuk apa? Mengerjakan apa? Apa saja kah ilmu yg telah diperolah itu? Apa yang telah diamalkan? Dan dibagian akhir buku, tentang kisah bagaimana kita mengakhiri kematian itu dengan jati diri sebagai apa? Dan bagaimana diri akan dikenang? Berapa banyak mereka yg berdoa dan menghantarkan kita ke peristirahatan terakhir. Dan apa yg kita akan bawa pulang untuk bertemu dengan Nya? Karena bagian akhir ini penentu bagaimana hidup kita akan ditutup.

Segalanya berbatas, ada waktu yg telah ditentukan. Sebagaimana manusia seharusnya memahami, hidup ini pilihan. Surga dan Neraka juga pilihan. Pintu yg mana yg ingin dimasuki. Segalanya bergantung nafsu, hati dan iman.

Alloh Maha berkehendak terhadap sesuatunya. Segalanya telah tertulis jelas, bahwa usia kita berbatas waktu. Aku akan mati, kalian juga akan mati. Dapat kah kita bersiap??

Senin, 19 Oktober 2015

Suamiku, Aku mencintaimu

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bahwa mencintai itu sangat membahagiakan.

Menikah, memutuskan bersama karena Alloh. Bersaksi dan berjanji akan hidup bersama selamanya, dalam akad yg sakral dan indah.. kini aq menjadi istri.

Betapa sangat bersyukurnya hati ku, akan nikmat Alloh yg begitu membahagiakan ini. Kini dia menjadi milikku. Suamiku.

Bismillahirohmannirohim. Niat tulus ini kuawali. Dan Alloh memberiku banyak hal yg membahagiakan ketika bersamanya.

Alloh memberi ku cinta, dan rasa mencintai dan dicintai. Kini benar kuakui. Bahwa menikah menjadikan hati sepenuhnya mencintai. Sepenuhnya, tanpa meragu. Dan mencintai itu sangat indah. Perasaan yg tak pernah kualami sebelumnya. Mencintai, sangat sangat sangat membahagiakan. Bahagiaku karena cinta ini telah kuberikan dan hanya ku peruntukan kepada suamiku. Semakin aq menghabiskan waktu dengan nya, semakin lama aq memandangnya, nyata nya ada rasa sayang yg sangat besar di hatiku pada nya.

Dalam sujud ku, hatiku berharap, kita akan bersama untuk selamanya. Hatimu, dan terutama hatiku dipenuhi rasa cinta berlebih dalam setiap tarikan nafas. Bersama, saling mencintai.

Suamiku, aq mencintaimu karena Alloh.

Selasa, 12 Mei 2015

Fase Baru


Seakan ini hanya lah mimpi, aku telah terbangun.
Akhirnya fase hidupku berkembang dalam tahapan baru.
Ini real. Inilah hidup yang sebenarnya.
Bertemu, bersama dan berpisah.
Diawali dan harus dikembangkan agar ada cerita untuk mengakhiri.
Ini fasenya. Harus disiapkan.

Pembicaraan bagaimana hati dapat menerima dan segala alasan yang akan dijabarkan, tidak menjadi penting lagi saat ini. Berserah pada Tuhan agar ada cerita terbaik yang dilukiskan setelahnya. Pengharapan.

Ini lah hidup. Bagaimana sesuatu akan diawali. Akan dimulai.
Hidupku yang baru. Menjadi seorang istri.

Dilema, tentu saja.
Masa lajang yang akan segera diakhiri ini, memberi kan aura positif bagi sekitar.
Banyak kebahagian disana-sini. Banyak doa yang dipanjatkan.
Persiapan-persiapan yang menjadi faktor penunjang dan menyemarakkan cerita ini telah disiapkan.
Setidaknya banyak pengharapan yang diinginkan.
Akan ada cerita yang baru. Akan ada kisah yang dilukiskan dengan kehidupan.
Semua menunggu. Semua berharap.

Akhirnya bunya ini telah berkembang dan menjadi calon pengantin cantik yang menunggu kumbangnya. Kumbangku baik dan bertahta dalam hidupnya dengan berani, terampil, dan mencintai bunga dengan caranya. Bunga ini berterima kasih karena besarnya cinta kumbang yang didapatnya. Rasa sabar dan besarnya cinta kumbang yang begitu setia hingga se-windu. Akhirnya berakhir dengan manis.

Ini lah kumbangku yang kusayangi dan tak ingin ku berpisah dengan nya.
Bagi bunga, banyaknya kumbang yang telah menghampiri dan menyanyikan bearagam lagu untuk bunga agar tertarik, tidak menyebabkan bunga memberikan sepenuh-penuhnya hati kepada mereka.
Jika benar pesona bunga telah membuat kesabaran kumbangku teruji selama ini, adalah benar dan sangat mengesankan. Kumbangku berhasil melewati ujian sabar dan setia nya. Begitulah cinta dan sayang tak bersyarat kumbangku pada bunga. Murni, tulus dan penuh.

Akhirnya, keberanian melangkah dalam fase baru ini telah melewati persyaratan tak terbatas. Bila membingungkan, maaf kan diri yang tak mampu menahan gejolak.

Hidup dalam fase ini. Harus dimulai. . . . .




Minggu, 26 April 2015

Adakah kita telah bersiap???

Pada akhirnya manusia akan mati.
Memiliki awal, dan memiliki akhir.
Bila dilihat dari luarnya, hidup manusia terlihat sangat sia-sia.
Namun, setelah memikirkan arti kematian itu... nyatanya hidup manusia penuh dengan rasa.
Bukan bagaimana cerita mula dan akhirnya, tapi point yang terpenting adalah proses menjalaninya.
Bagaimana hidup manusia itu dijalani. Dengan cara yang bagaimana. Seperti apa. Bagaimana proses setiap bagian waktunya... itu adalah yang terpenting. Dan nyatanya tidak sia-sia. Benar-benar penuh dengan rasa.

Dan, dengan siapa kita menghabiskan waktu untuk hidup yang hanya sesingkat tidur siang ini?
Adakah tidak menyesal nanti ketika habis waktu nya?
Semua akan berakhir. Bagi mereka yang sangat takut akan kematian itu nyatanya, mereka pasti akan bertemu dengan kematian lebih awal dari mereka yang merasa berani. Bukan kah sangat mudah roh itu telepas dari raganya?

Pembahasan kali ini sangat menakutiku.
Namun, setelah ku liat mereka-mereka yang setiap harinya mempermainkan kata mati. Akhirnya mati.
Merasa hidup mereka begitu panjang nya, seakan mati hanya untuk lelucon membuat tawa orang lain, sebenarnya membicarakan mati sangat lah menakutkan. Hidup adalah Alloh yang menentukan. Alloh lah yang menbuat permulaan dan part akhir setiap hamba-Nya.

Adakah kita telah bersiap???




Sabtu, 21 Februari 2015

Anak

Kenyataannya, anak berapapun usia nya adalah tetap adanya dalam penyebutan "anak". Kecenderungan anak adalah meniru tingkah pola yg dilihatnya dari keseharian orang tuanya. Begitulah sifat keras kepala dilihat dan dijadikan tingkah pola keturunan untuk ditiru dan diterapkan.

Adalah memang tak semua mampu melihat inti sari hidup yang sebenarnya. Hakekatnya kita hidup dibumi ini hanya persinggahan dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun. Hidup ini adalah tempat untuk menanam sebanyak-banyaknya pahala untuk kita panen nanti ketika bertemu dengan Alloh.