Mencit atau nama kerennya adalah Mus musculus L, digunakan sebagai 'korban' untuk penelitian laboratorium yang membutuhkan pembuktian atas suatu hipotesis yang diajukan.... ***Perlu saya sampaikan kawan-kawan, Untuk perlakuan yang tak semestinya terhadap mencit ini, perlu lah mengurus surat izin "atas kode etik hewan" tersebut, agar tak ada yang menggugatmu*** ^_^ ini berdasarkan pengalaman saya,...hehehe
3 wanita keren (Asqo, Ita, Devi) |
Bukan perkara mudah kawan.... butuh pengorbanan dan keberanian untuk memegangnya setiap hari.... Walaupun cukup hati-hati, tetap saja ada korban yang terluka atas pemberontakan si 'mencit' yang dengan semangatnya, menancapkan 2 giginya yang tajam pada jari tangan ku yang empuk, dan bagaimanaaaaaa????? Wow berdenyut-denyut seminggu... (*_*) ****jadi hati2lah walau 'dia' cukup imut****
Semua itu tak akan berarti kawan.......
Karena semua itu membutuhkan.....
Kerjasama Tim |
Perhatian khusus |
Keikhlasan untuk melakukannya |
Kesabaran sangat diperlukan |
Konsentrasi yang menguras tenaga |
Harus rajin juga ^_^ |
Ketelitian |
Kehati-hatian |
Bukan lah kami si ahli 'mencit' yang bisa membedakan mencit mana yang memasuki masa pubertas dan mencit mana yang udah uzur.... ^_^ Yaaaa karena semua terlihat sama....
Keributan yang pernah terjadi diantara 2 kubu, kami 3 wanita keren VS mencit menyisakan luka dan sedih di sore itu....
Harus ada korban yang tewas karena terinjak. *_*
Namun,..... dikarenakan kami masih memiliki rasa moral yang tinggi, dilakukanlah doa dan acara pemakaman mencit yang cukup khidmat... ****Dan untuk yang menginjaknya, semoga Allah swt mengampuni******hehehe
*****Tidak mudah melakukannya.....
Meluangkan waktu untuk menyelesaikan projek yang 'deadline' bukan lah hal yang mudah.....
Mengumpulkan informasi dari mana pun yang mendukung. Dari internet, bedah perpustakaan, mengulas tesis, menjumpai 'mereka' yang bekerja di bidangnya.
(capek-capek-capek)
Selain itu, kami harus mengumpulkan bahan2 yang diperlukan,
Yaitu????????????????? 10 kilo biji rambutan /@!&@#$%%&^*(!@
Dan untungnya ketemu...........
Huffh.... dengan melibatkan banyak sanak saudara di kampung dan menjelajahi seluruh pajak di Medan, dan bergumul dengan "iler-iler" yang menempel cukup erat pada biji nya...
hahahahah....Butuh waktu semalaman membersihkannya.....dan butuh waktu berminggu-minggu untuk menghaluskannya.... Efeknya???? timbul kapalan disana-sisi. *_*
Karena kadang timbul rasa jenuh.......
Karena kadang timbul rasa putus asa.......
dan Rasa lelah yang terlampau sangat.......
Tapi,... tetap selalu ada "SEMANGAT" "SEMANGAT" "SEMANGAT"
*****Dan Kami juga memerlukan bimbingan...
**************************************Untuk Bapak Prof. Dr Ramlan Silaban, M.Si terimakasih atas waktu yang selalu kami sibukkan, Tak pernah menunjukkan lelahnya.... Begitu sabar Begitu perhatian. Dan ingin selalu kami katakan, "Terima Kasih"
Untuk bantuan yang disumbangkan oleh teman-teman kami yang ikut 'nimbrung' dan seksi 'sibuk': Doly Fadly, Suhendry Panjaitan, Salim Effendi, Meriati Siregar, Arief Suprapto, Marzuki... Terima kasih
****** Kuperuntukkan
tulisan ini buat Harmadani Asqorina Siregar dan Devi Anriani Siregar, Semoga
selalu mengenang mencit-mencit yang telah kita tindas....hehehehe
jadi terkenang masa2 indah project mengurus si mencit.
BalasHapusya kan yank?
^_^
Hapus