Assalamualaikum Wr. Wb.---Selamat Datang di masitan70.blogspot.com---SEMOGA BERMANFAAT!!!

Jumat, 17 Mei 2013

Ibu Idaman.

Seharusnya bagaimana menjadi ibu yang baik?
Apakah selalu menghargai?
Selalu mencintai?
Selalu menyayangi?
Bersikap lembut, dan mengorbankan segalanya?

Adakah semua kriteria itu dimiliki oleh setiap ibu?

Betapa besar jasa ibu untuk anaknya. . . bersusah-susah ketika mengandung, mempertaruhkan nyawa ketika persalinan. Direpotkan ketika membesarkan. Tiada yang dapat membalas jasa yang teramat besar itu. Tiada satupun harga yang dapat ditawar untuk menggantikannya.
Tapi adakah hanya sebatas itu tugas seorang ibu? Ibu membentuk karakter anak. Pembelajaran pertama seorang anak diperoleh dari ibunya. Sifat bukan bawaan genetis yang diturunkan ibu pada anak nya. Namun, anak hanya meniru dari apa yang dia lihat, dari apa yang dia dengar, dan dari apa yang dia rasa.
Harusnya, sebelum menjadi seorang ibu, Ibu haruslah belajar untuk menjadi seorang ibu. Tidak mudah. Karena akan ada penerus yang menggantikan. Kesimpulannya ibu adalah pembentuk suatu generasi.

Adakah ibu yang pendendam? Tentu tidak secara teori
Adakah ibu yang bersikap dingin? Tentu tidak secara teori
Adakah ibu yang bersikap kasar? Tentu tidak secara teori
Adakah ibu yang menyakiti?Tentu tidak secara teori
Kesimpulannya seharusnya tiada ibu yang jahat.

Ibu adalah pengganti malaikat untuk seorang anak yang diturunkan Tuhan ke bumi.
Kesimpulannya Ibu adalah malaikat. Anak adalah hadiah untuk seorang ibu, bukan beban.

Ah, sulitnya menjadi ibu. . . tapi mengapa banyak yang tidak memahami?

Anak tidak boleh menyakiti ibu, Anak harus menghormati ibu lebih dari apapun.
Anak juga harus belajar bagaimana seharusnya menjadi seorang anak.

Untuk Ibu ku Terima Kasih. Atas Cinta yang Diberikan Selama Ini.
************ 

Rabu, 15 Mei 2013

Hati... Tidak dapat dimisalkan....

Hidup rumit, jika dicerna dengan rumit.
"Hidup itu pilihan", ah mudah sekali mengatakannya untuk sebagian orang.
[But, not for me.]

Pertimbangan, rasa khawatir, ketakutan, ketidak percayaan,  membuat statement itu seperti syair di jaman purba. Terlalu banyak opini, malah membuatnya semakin kabur dan kejelasan menjadi musuh yang nyata.
Ga da yang pernah tau, apakah esok waktu masih bersahabat dengannya. Ataukah massa sudah 'enough'.
Dan telah diputuskan Tuhan. . . . [so is also for me]

Usia memang lah musuh yang sangat nyata, terus membuat kerusuhan, sehingga kadang dibenci dan tidak diinginkan. Bagaimana menyikapinya ???????????? hanya hati yang bisa jawab. Begitulah pendapat sebagian orang.

Belasan: Siapa dia
Saat ini: Siapa aku
>27: Siapa saja

Ga paham???? Aku juga
Mengapa sekarang jadi 'kuis' yang sulit?????
Tiada petunjuk untuk menyelesaikan.
Ramalan??????? Mungkin hanya menjawab samar. Semua objektifkan? Berdasar pilihan.
Pilihan, kembali lagi disinggung dan dipikirkan. . . . sulit untuk dijelaskan.
Tapi mengapa begitu rumit untuk dilakukan??????????

Jumat, 10 Mei 2013

Nasehat Ibu Kepada Anaknya



(¯`*•.¸♥ Nasehat Ibu Kepada Anaknya ♥¸.•*´¯)
Bismillaah ...

Asma’ binti Kharijah Al Fazary berpesan kepada puterinya ketika menikah (sebelum melepaskan kepergiannya menuju suaminya) :
“Wahai puteriku sayang,tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya.Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya.

Oleh karena itu,jadilah bumi tempat ia berpijak,maka ia akan menjadi langit yang menaungimu.

Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya,maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu.
Jadilah pelayan baginya,ia akan menjadi abdi bagimu.
Jangan kau merepotkannya sehingga ia merasa kesal.
Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia lupa akan dirimu.
Jika ia mendekatimu,maka dekatilah.
Jika ia berpaling,maka menjauhlah.

Peliharalah pandangannya,pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia memandang sesuatu yang buruk darimu.

Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata kasar darimu.jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu.

Jadikanlah setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri.Jadikanlah setiap apa yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut.Jadikanlah setiap apa yang ia cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu.”

“Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu:Maafkanlah segala kesalahan dan kehilafanku,niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah,janganlah kau memancing lagi amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu.Saat benci datang,cinta pun kan berlalu.”

Demikian isi pesan tersebut. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan renungan untuk para calon istri yang akan memasuki sebuah kehidupan baru,yang semoga mendapat keberkahan dalam Ridho-Nya...

Aamiin Ya Robbal'Alamiin

Selasa, 07 Mei 2013

Tidak memahami dengan jelas sebenarnya.
Tapi terkadang ambang batas kejenuhan untuk selalu sabar dan memahami telah sampai pada waktunya.
Untuk menjalani yang namanya sabar, ternyata sangat sulit.
Untuk menjalani yang namanya ikhlas, juga sangat sulit.

Sebagai pendidik, butuh namanya sabar.
Sebagai pendidik, butuh yang namanya ikhlas.
Bukan membutuhkan penghargaan.
Tapi, membelajarkan diri dengan sesuatu yang bernama ikhlas.
Dan benar adanya, "teori" lebih mudah untuk dikatakan dari "praktek" fakta lapangan yang harus dijalani.
Benar-benar sulit.
#merasa sakit ketika melakukan segalanya, namun sedikit dihargai.
#dan ikhlas memang sulit dijalankan, ketika hati tidak sepenuhnya dihargai.