Setelah lepas euforia pesta pernikahan, bagi wanita banyak hal yg mendebarkannya. Segalanya terasa indah, terasa bahagia. Namun tiada sempurna bila belum datang si buah hati pengikat hati, buah cinta kami.
Hampir 2 bulan,
Dan hari itu pun tiba...
Hati ku berdebar-debar menantikan tanda 2 garis di test pak. Harapan ku, doa ku tiada terputus untuk nya. Alhamdulilah selepas subuh pengharapan 2 garis terlihat jelas. Dengan senyum bahagianya suamiku memelukku hangat. Alloh telah mempercayakan anugerah yg besar ini untuk kami jaga, alhamdulilah.
Tiada kata yg mampu dijelaskan bagaimana bahagianya hati ini. Begitu excited bagiku yg akan menjadi seorang "ibu". Dan terlihat sama pula baginya, yg insyaalah sebentar lagi akan dipanggil "ayah".
Berita bahagia ini tentunya tak sabar kami kabarkan pada orang tua kami, dan bagi ayahibu ku ini adalah cucu pertama mereka. Ibu ku sangat antusias, menelpon ku hampir setiap hari menanyakan keadaanku. Bahagianya, nyatanya rasa nya seperti ini, perasaan yang melambung tinggi.
Hari-hari ku berjalan, mual dan rasa muntah bahkan pusing dan lemas mendera ku. Diriku yg tidak terlalu hobi "makan" sepertinya memperparah keadaan ini.
Banyak pemicu yg menyebabkan rasa mual ini, terutama bau yg menyengat dan entah mengapa segalanya menjadi bau.
Jadi lah, suamiku yg ekstra keras mengurus rumah, rasa sayang nya padaku yg mungkin saja tak sampai hati melihatku hanya tergolek lemas, dia ambil alih. Perjuangan awal ini sungguh berat. Sebagai wanita yg sebentar lagi menjadi ibu, aku harus bertahan dan bersabar.
Bersyukurlah nak, ayahmu sangat perhatian. Dia begitu baik dan penyayang.