Assalamualaikum Wr. Wb.---Selamat Datang di masitan70.blogspot.com---SEMOGA BERMANFAAT!!!

Selasa, 13 November 2012

Just Trust It

Pernikahan, adalah pembicaraan yang sakral untuk dibicarakan. Merupakan keputusan besar, dan rasanya tak ada yang tak menyetujuinya. 

Dihari dan ditempat yang biasa, ada artikel yang kutemui dan cukup 'menggelidik' untuk dipahami. Membahas cukup mendalam mengenai dilema hidup 'untuk memutuskan menikah'. Tidak biasa, namun wajib kita tahu sebenarnya pilihan dan hati ini akan dibawa kemana. Bukan perkara gampang, memilih 'seseorang' untuk bersama mu,..... untuk dipercaya.....dan untuk disayangi. Butuh kemantapan hati dan kejernihan pikiran. Terkadang pikiran dapat dibutakan oleh hati. Karena itu, menurut  saya pandai-pandai lah menjaga hati. ^_^ hehehe

"Menjalani segalanya sampai memutuskan menikah memang tidak mudah. Perjalanan mencari cinta yang panjang, hubungan kedua belah pihak, faktor ekonomi, dan banyak hal lain yang menjadi rintangan tiap kali dekat dengan seseorang. Pernah tidak sih, kamu merasa sangat mencintai seseorang tapi pupus karena ada hal yang tak mungkin disatukan? Misalnya, berbeda agama, tak direstui, atau banyak pemikiran lain yang bertentangan denganmu??? Memang ada hubungan yang begitu diterima semua pihak, berjalan sangat mulus sampai ke jenjang pernikahan."

"Bagaimana kita mengetahui hubungan kita dan pasangan adalah hubungan atas dasar cinta, atau semata karena kehadirannya di waktu yang tepat membuat kita takut kehilangan lagi rasa nyaman? Bisa saja kan, dia ada disaat yang tepat ketika kita merindukan seseorang atau diujung target menikah, dan kebetulan hubunganmu dan dia berjalan hampir tanpa halangan yang berarti. ada baiknya bersikap lebih peka dan jujur pada diri sendiri, karena perasaan was-was jelang pernikahan bisa jadi penanda ketidakberesan kisah cinta mu. Dalam journal of Family Psychology, para psikolog tersebut bahkan sudah memprediksi adanya perpisahan maupun kehidupan pernikahan yang tak bahagia jika dilandasi dengan ketidakyakinan."

“Cinta itu cuma kita yang bisa rasakan,” Cinta “terdeteksi” lewat perasaan yang kita tak tahu bagaimana mengungkapkannya. Perasaan yang berbuah keyakinan, tak sebatas membuat kita nyaman karena kehadirannya di saat kita membutuhkannya. Pada intinya kita yang akan merasakan sesuatu tanpa pernah bisa menjelaskan seperti apa. “Tanpa beban, tanpa tekanan, membuat kita bahagia, itulah cinta.”

Untuk itulah, pondasi perasaan yang kuat sangat penting untuk menjalani kehidupan pernikahan dengan sukses, bahkan sebelum mulai berpacaran dan mulai dekat dengan seseorang pun kita sudah harus memantapkan hati: benarkah dengannya kita akan menghabiskan hidup? “Cukup percaya pada hubungan kita dan pasangan karena rasa sayang dan keyakinan nggak akan bisa ditepis oleh apa pun. Cinta itu sebenarnya nggak rumit, tapi pikiran kita sendirilah yang bikin cinta menjadi rumit. Yang terpenting kita yakin dengannya dan dia yakin dengan kita, dan kalau orang-orang terdekat menyayangi kita, mereka pun akan menerima orang yang kita sayangi,”.

Jika dia orang yang tepat, dia datang pada waktu yang tepat dengan alasan yang tepat. Sementara bolehlah kita menyimpulkan seperti itu. Orang-orang sekeliling tak mendukung, atau misi dan mimpi membuat kalian harus menunda hubungan yang lebih serius, tak perlu jadi soal. Itu tak membuktikan cinta tak bisa bertahan karena bisa jadi itu hanyalah bagian dari halangan yang memperkuat hubungan. Konselor pernikahan ternama Amerika, Dr. Gary Chapman, mengatakan bahwa dua orang yang berkomitmen mencari jalan keluar akan menemukan sebuah solusi, apa pun permasalahannya (www.fimela.com).

Pada akhirnya perasaan cinta dan kesungguhan hati akan memenangkan keadaan, sementara hubungan yang terjalin karena keadaaan akan berakhir dikalahkan oleh keadaan pula. Just trust it.



Seorang Kahlil Gibran berkata tentang cinta:
Cinta adalah suatu bentuk keindahan
Tidak dapat dilihat dengan cara apa pun
Melainkan hanya dapat dirasakan dalam hati

-oo0oo-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar