Kesalahan mudah sekali untuk dilakukan. Dengan kesadaran ataupun
ketidakjelasan. Ga mengerti. Tapi semua terkadang begitu saja terjadi. Seakan
merasa tidak sadar. Namun sebenarnya begitu sadar. Hati dan pikiran jarang
bersahabat. Tidak terkontrol dan mudah saja untuk dilakukan. Tidak heran. Namun
begitulah fitrahnya manusia, yang lebih tinggi nafsunya dari kesadaran agama
dan hatinya. Menyesal tentu saja. Tidak ada revisi terkadang, terus berbuat
salah walaupun menyadarinya.
Apakah memang mencintai itu membutuhkan keluasan hati untuk mengerti
dan mampu memaafkan?
Apakah memang mencintai itu membutuhkan kesabaran dan ketulusan hati untuk
mampu menerima?
Mengapa banyak pujangga yang mengagungkan cinta, padahal cinta sendiri
mampu untuk menyakiti?
Mengapa cinta mampu menghilangkan akal sehat, dan meninggalkan
kesadaran diri sesuai dengan fakta kehidupan dan norma-norma yang seharusnya?
Apakah memang cinta begitu harus
diagungkan?
Mengapa walau cinta sangat menyakiti, cinta tidak mampu untuk
ditinggalkan?
Banyak yang tersakiti karena cinta.
Banyak luka dan sakit, dan cinta terkadang tak mampu untuk mengobati.
Cinta, begitu diagungkan oleh insan-insan yang sedang dimabukkan.
Mereka tidak menyadari, bahwa cinta sangat menyakiti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar