Assalamualaikum Wr. Wb.---Selamat Datang di masitan70.blogspot.com---SEMOGA BERMANFAAT!!!

Rabu, 09 Oktober 2013

Sejenak Untuk Memahami. . .

Bagaimana cara kita memahami hidup ini berbeda disetiap orang. Bagiku, setiap harinya…. Saat kita melihat orang lain, mengenalnya, menghabiskan waktu bersama mereka. Adalah pelajaran yang tidak kita temui di bangku sekolah yang hanya memberikan teori-teori hidup. Inilah kenyataannya. Ini lah prakteknya. Ini lah yang harus kita pelajari dengan sejenak mau mendengarkan dan melihat. 

Terkadang kita merasa kehidupan tidak memberikan keadilan yang sama. Kita selalu menggerutu. Anggapan bahwa kehidupan jarang memberikan kebaikannya membuat kita sering menghakimi Tuhan. Men-just begitu saja tanpa ilmu. Sadarkah? Bahwa kehidupan punya cara sendiri untuk memberi kita kebaikannya. Kita hanya enggan melihat. Kita hanya enggan mendengar. Bahwa bisikan kehidupan setiap harinya mengajarkan dan mengingatkan kita untuk bersyukur akan hidup yang kita punya. 

Semua paham, bahwa dunia hanya tempat kita bersinggah. Dengan lamanya waktu untuk berada ditempat persinggahan ini berbeda-beda setiap manusianya. Ada yang hingga menua, remaja, bahkan seusia balita. Lamanya waktu bukanlah menjadi persoalan yang penting sebenarnya. Itu sudah digariskan dan ditetapkan Tuhan sebagai pencipta. Tapi, bagaimana cara kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu singgah kita yang hanya sementara itu. 

Aku bukan manusia yang sangat baik. Bukan manusia yang men-just dirinya soleha. Bukan manusia kaya yang dapat bersikap dermawan kebanyak orang. Bukan manusia hebat yang memiliki banyak kemampuan. Aku hanya manusia sederhana. Dengan kehidupan yang biasa. Manusia yang hanya punya keinginan sederhana pula. Aku hanya ingin dapat memahami hidup ini dengan baik. Aku hanya ingin orang-orang yang mengenalku dapat mengenangku dengan manis. Ingin memberikan kebaikan kebanyak orang. 

Bagaimana nanti aku dikenang setelah aku mati? 

Belakangan aku memahami, terkadang apa yang kita ucapkan dapat mempengaruhi hidup orang lain. Positifkah itu….atau negatif untuknya. Seperti terkadang kita menunda sesuatu, dan mengatakan “Tunggu”. Tahukan kawan, kita dapat membuat orang lain atau orang yang memiliki keterkaitan dengan orang itu maupun kita dapat menunggu, dapat terlambat, dapat kehilangan sesuatu. Sederhana memang apa yang kita ucapkan. Taukah? Terkadang efek untuk orang lain sangatlah besar. Kuharap apa yang aku ucapkan memberikan efek positif atau kebaikan untuk orang lain. Tapi jarang sekali kan? Lebih banyak yang kita lakukan tanpa kita memikirkannya terlebih dahulu, itu lah dapat menjadi efek negative atau kesusahan untuk orang lain. 

Dan bagaimana bila apa yang kita ucapkan itu penuh emosi dan amarah. Kita tidak memikirkan terlebih dahulu. Kita hanya memikirkan marah kita. Kita terus marah dengan berusaha menyakiti orang lain (yang kita marahi) dengan kata-kata penuh emosi. Bahkan mungkin saja, ucapan yang tidak seharusnya dikatakan, akan kita kata-kan. Hanya bertujuan untuk menyakiti lebih dalam. Fitrahnya manusia begitulah. Menganggap emosi, marah adalah hal yang lumrah atau biasa dalam diri manusia. Pahamkah? Mengapa kita selalu berharap dan menganggap orang lain selalu bisa menerima marah kita, menerima pikiran kita, menerima apa yang kita mau. Mengapa tidak sebaliknya? Cobalah berhenti sejenak. Bahwa orang lain juga mau dimengerti juga. Jadi jangan egois dengan memikirkan diri sendiri. 

Dan membenci itu memang hak kita. Kita dapat melakukannya. Tapi, terkadang dengan kita lebih menahan diri. Sejenak berpikir. Tidak terbawa emosi setan kita. Kita dapat membuat keadaan jauh lebih baik. Ini kupahami berdasarkan pengalamanku sendiri. Bahwa, marah dan ucapan yang menyakiti itu sangatlah membekas dihati. Malah tidak menyelesaikan masalah. Malah membuat rumit. Mungkin dapat dimaafkan. Tapi tidak akan dilupakan. Dan diam bukan berarti kalah kawan. Kontrol-lah hatimu. Dan kau akan jadi pemenang.

Kehidupan tidak selamanya kita miliki, kawan! Orang-orang yang mengatakan cinta akan kita tinggalkan. Harta yang kita cari akan kita tinggalkan juga. Gelar yang kita kejar malah tidak disinggung-singgung oleh malaikat yang akan bertanya dalam kubur nanti. Dia ga peduli, apakah gelar yang kita punya sampai S3 atau hanya tamatan SD. Jadi kenapa harus sombong? 

Aku bukan ahli agama dan juga bukan manusia yang pernah mati suri, sehingga dapat menceritakan bagaiman mati itu? Bagaimana kehidupan setelah mati. Yang kupahami adalah aku hanya ingin belajar menjadi baik. Sehingga laporan ku pada Tuhan nanti bernilai baik juga. 

Bagaimana kematian itu datang? Bagaimana cara nya? Dimana tempatnya? Kita ga perlu tanya dengan peramal atau paranormal, bahkan lihat buku primbon. Kita hanya perlu mempersiapkan diri. Dan berdoa semoga kematian datang dengan cara yang indah dan lebih bersahabat.

Mengapa membicarakan mati? Ini perlu kawan, karena semakin lama kita menjalani hari-hari dan rutinitas yang sama dan membosankan. Kita sering lupa. Dan selalu beranggapan bahwa besok…besok….besok nya lagi kita masih hidup. ^_^

Ita

Senin, 07 Oktober 2013

Menghargai Orang Terdekat

Pemahaman untuk tidak melukai hati orang terdekatmu haruslah lebih diutamakan, kawan. Adik kah itu, kakak, rekan kerja, sahabat, pacar dan terutama ayah ibumu. Merekalah orang-orang disekitarmu yang banyak menghabiskan waktu denganmu. Jaga lisan dan sikapmu. Janganlah menyakiti hingga hati nya terluka. Mungkin akan mudah dimaafkan karena memahami karaktermu. Namun, tidak mudah untuk dilupakan begitu saja. Luka yang tertoreh akan meninggalkan bekas yang masih dapat dikenang dihari-hari berikutnya. Mungkin akan masih ada senyum yang sama, sikap yang sama. Tapi percayalah kedalaman hati tiadalah ada yang dapat menjangkaunya. Dia telah terluka. Itulah faktanya. 

Perbaiki sikapmu kawan, janganlah selalu mengharapkan mereka-mereka yang harus memahami karaktermu. Memberi maaf untuk semua salahmu. Mengerti marahmu. Maklum akan sifat kasarmu. Tau sifatmu. Berhentilah!!!! 

Karakter seseorang bukan lah seperti gen yang diwariskan turun temurun. Bukan lem setan yang terus melekat hingga mati. Karakter dapat diubah. Karena kita memiliki hati, karena ada pikiran yang dapat memahami ilmu. Karena ada agama yang menuntun. Jadi berhentilah kawan. Semua dapat diubah sebelum terlambat. Sebelum mereka orang-orang disisi mu merasa terluka dan sakit. Sebelum mereka jenuh dan pergi. 

Janganlah hanya mengharapkan maaf dari mereka. Berilah hatimu dengan kehangatan dan sikap kebaikan. Karena dirimu juga harus memahami dan mengerti orang lain. Sebagaimana mereka mengerti dan memahami mu.

Ita

Minggu, 06 Oktober 2013

Cintailah dengan Cara yang Sempurna

Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan…

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya…, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan..

Ketika kita memilih untuk bersama seseorang, walau apapun yang akan terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya, lebih segalanya, daripada pasangan kita, dan kita tetap memilih untuk mencintainya.. 
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan…

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai Kesempatan dalam hidup kita…

Tetapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Allah dan manusia adalah Pilihan…

Mungkin kesempatan mempertemukan pasangan jiwa kita dengan kita…
Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan dan manusia.

Kita berada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang Sempurna untuk dicintai…
Tetapi untuk BELAJAR mencintai orang yang Belum Sempurna.. Dengan cara yang Sempurna…

Mari BELAJAR mencintai dan menyayangi pasangan kita yang Belum Sempurna dengan cara yang Sempurna…

Karena pasangan kita adalah belahan jiwa kita…
Agar jiwa kita pun menjadi Sempurna di hadapan Tuhan…

Takdir yang mempertemukan. Rancangan yang indah telah disiapkan oleh-Nya..

••••Di share kembali Dari Tulisan yg sangat bermakna.
#sEmögå Bermanfaat