Namanya Nur Jannah, biasa dipanggil Jannah. Berkacamata. Selalu Berjilbab. Usianya berkisar 23 Tahun. Adalah teman kuliahku. Kami sekelas. Tidak terlalu akrab memang. Namun, aku mengaguminya. Penampilan nya yang cuek. Hobinya yang membaca komik hingga setua itu (Hhehehe...Maaf Jannah). Membuatku terkadang selalu memperhatikannya dikelas. Anak nya baik. Walau terkadang ngeleneh. Dan sering buat kesal banyak orang. Termasuk aku.
Dan hari ini tanggal 3 November aku bertemu dengannya setelah sekian lama sejak wisuda. Kangen juga. Kami ketemu dilokasi tanpa janjian terlebih dahulu. Yup, tepat ujian CPNS di Tanjung Balai. Kaget dan sangat senang sebenarnya. Tapi tetep bukan janah namanya, jika sifat cueknya ga dilihatin gitu. (Hahahaha)
Dua puluh menit sebelum ujian berlangsung, dimana semua orang sibuk menghapal dan berdoa didalam hati, kulirik janah, eh... ternyata dia malah sibuk membuka bungkusan komik, yang kuyakini baru dibelinya. Dan??? Benar saja, Janah malah membacanya bukan menyibukkan diri seperti peserta ujian lainnya. Janah-janah memang lah begitu, unik dan mengagumkan.
Ini semua mengingatkan aku pada-nya beberapa waktu yang lalu. Janah lah yang membuat aku, asko dan hendri bertaruh untuk menang bermain rubik. Permainan gila kata pacarku. Permainan yang membuat pusing. Tapi, tidak untuk janah. Dia selalu membawa-bawa rubik kemana pun. Bermain disudut kelas, bahkan disaat dosen yang berceramah memberi kuliah. Awalnya kebiasaan Jannah ini tidak aku pedulikan, Namun... belakangan Jannah selalu duduk disampingku dan bermain rubik bahkan tanpa melihatnya. Penasaran dung. Tentu saja. Dan semua ini adalah awal bagiku menyukai rubik juga. Jadilah Jannah dosen kami belajar rubik. (ckckckck....) Dan ternyata tak ada yang mustahil bila kita percaya kita bisa, dan rubik bukanlah milik orang jenius saja (Aku sempat mengganggap Janah sangat-sangat-sangat jenius. hahahaha).
Dan jannah memang sangat jenius menurutku. Sering dikelas aku memperhatikannya. Dia tak banyak bicara. Bahkan teman akrabnya hanya Fenisa saja. Sering membaca komik bahkan koran, dengan terkadang mengacuhkan dosen di depan. Tapi jreng-jreng bila ada pertanyaan dalam diskusi yang ga ketemu solusinya jannah terkadang yang memberi penyelesaian tanpa keterangan berbelit-belit. Mengagumkan.
Apalagi urusan pengetahuan agama. Jannah termasuk anak yang dalam mengetahui hal itu. Lulusan pesantren. Hmph....ini alasan kagumku selanjutnya.
Untuk masalah logika, pernah sekali waktu dia berdebat dengan temanku Salim dan hendri. Nampaklah, cara penyampaian yang lugas dan tepat. Tidak bertele-tele. Dan sangat mudah dimengerti. Masalah penampilan? Hmph cuek sangat. Dia tak memperdulikan pakaian apa yang dipakai orang lain. Bahkan dengan pakaiannya sendiri yang tidak heboh mengikuti fashion. Begitu sederhana. Apa adanya.
Hmph, Jika diriku ditanya siapa teman special yang kukagumi. Jannah adalah orangnya. Sangat mengagumkan dan terinspirasi. Hahahahaha. #Cayo_Jannah!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar