Kadang hari begitu mendungnya, kadang pula hari begitu panasnya. Memperlihatkan sangarnya, marahnya...
Adakah mungkin bumi dapat selalu memahami?
Hati begitu lemahnya, memafkan salah yg selalu berbuat berulang. Adakah memang logika mampu tertutupi hati? Ah, mungkin saja.
Jawaban kadang berbalik pada diri sendiri, berharap pantai yang berteriak marah dengan lantangnya, atau diam dalam keheningan dinginnya malam? Aku terdiam, terbodoh. Apa yang telah aku lakukan?
Mengapa kesadaran penyesalan datang diakhir episode? Tak mampu kah datang lebih awal dengan cara nya?
Oh dunia begitu bisingnya.
Tak jelas lagi ku dengar suaramu, tak mampu lagi aq merasa
Inikah jawaban akan kebingunganku? Mengapa nyanyian laut membawa irama lagu yg berbeda dengan ku? Oh kenapa ini tak mampu aq diskusikan mu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar