Assalamualaikum Wr. Wb.---Selamat Datang di masitan70.blogspot.com---SEMOGA BERMANFAAT!!!

Rabu, 17 Desember 2014

Nyanyian Meragu

Tak selamanya mampu manahan godaan angin, karena angin selalu berhembus dengan arah yang tak sama.

Membuat timpang dan meragu, melepaskan angan dan bergerak menjauhi. Menyadari akan hal2 yang menggoga hati untuk dilakukan sebelum bergerak dalam kebijakan.

Helaan napas menyadarkan akan batasan hidup yg Tuhan beri tak selama Adam As. Mengerti bahwa ada hal yg akan dipertanggung jawabkan pada Tuhan. Bahwa segalanya kadang tak berjalan sesuai angan dan berdasar realita nya. Oh mengapa ini mulai membuat ragu.

🎶Aku ingin begini, Aku ingin begitu.
Semua ingin ingin ingin itu banyak sekali. Semua semua semua pasti dikabulkannya dengan kantong ajaib. 🎵 doraemon...

Kecewa ya?

Seperti rasa tak enak ketika ditonjok dibagian abdomen mu, itulah mungkin hal yg tepat untuk mengatakan ini.

Kadang memang tak perlu dipertanyakan hanya untuk berniat agar terpenuhi hasrat keingintahuan kita terhadap nya, menimbulkan kekecewaan yg mendalam.

Tak mampu nya dia, untuk menyaring apa yg perlu disampaikan menyebabkan luka. Dewasa kah ini Tuhan? Ingin tahu, namun merasa menyesalkan rasa tahu ini?

Beginikah seharusnya? Menyatukan tidak hanya 2 org tapi 2 keluarga budaya dan cara berbedanya? Benar2 memiliki sudut pandang tak sama dalam memandang dan beragumen?

Selesaikah tugas orang tua setelah dewasa anaknya? Mengapa berbeda cara orang tua menganggap pentingnya keinginan anak? Dan cara upaya orang tua membantu anaknya?

Kecewa, entah mengapa hati ini memahami alasannya,... Namun mengapa terasa lebih kecewa nya diri terhadap keadaan ini? Adakah harus diri ini berada dalam situasi ini Tuhan??

Rabu, 10 Desember 2014

Jawaban ku

Jika memang jalan ku telah dimulai sejak aq ketemu kamu, dan seberapa kuat aq menghindari,
kamu tetap aq lihat dalam jangkauan ku, sekarang aq berenti.... Berenti untuk tidak menghindarimu lagi... [11/12 00.29]

Selasa, 09 Desember 2014

Se-windu

Duhai diri yang banyak berkeinginan, mengharapkan segalanya sesuai hati. Menginginkan yg teridah, yang terbaik.

Adakah salah jika begitu?
Mempercayai bahwa segala yg baik hanya bersumber dari-Nya?
Berkeinginan memiliki dia yang menjadi imam membawa surga?

Adakah bau surga begitu jauhnya? Sehingga tak layak aku sehasta lebih dekat?

Mengetahui diri yang lebih hitam dari putihnya surga, berusaha dengan terseok-seok melawan nafsu dunia dan menginginkan surga? Adakah salah jika mengharapkan?

Melihat sisi dengan cara tak sama, nyatanya ditentang keras dengan mereka. Dituntut oleh kematangan usia, diwajibkan untuk segera.

Adakah ketakutan ini berujung salah? Mengkhawatirkan memulai hidup dengan orang yang salah? Yang bahkan tak mengerti huruf-huruf Nya? Oh, apakah solusi untuk dapat hijrah ini begitu ruwetnya?

Mengapa tak mampu dimengerti dengan dia yang telah ditakdirkan sebagai pemimpin diri, istri dan anaknya? Menegur dan menghilangkan penat dengan melawan diri menuliskan sindiran melalui tulisan di media sosial?
Imam kah itu? Bahkan tak layak dia untuk dirinya..

Adakah tak mampu dia mengerti bahwa hati yang telah membeku ini telah mempercayai bahwa cinta tiada berarti? Tak datang dia dengan kehangatan tapi hanya dengusan untuk dapat dimengerti? Dipahami dia lah sang lelaki?

Nyatanya waktu sewindu tak dapat mencairkan diri untuk belajar memahami? Adakah ini berhati batu sehingga sulit buat dipelajari?

Menginginkan diri dipimpin bukan memimpin, fitrahnya imam adalah seorang laki-laki. Atau perlu ku tanyakan? Lelakikah????

Minggu, 07 Desember 2014

Husnuzon

Memutuskan sesuatu untuk hal yg berkelanjutan membutuhkan banyak energi positif yang lebih real.
Pemahaman akan hal ini lebih mengutamakan keimanan.
Keimanan untuk menyerahkan segala nya pada Alloh. Kadang segala nya tak berjalan sesuai dengan permintaan dan hal yg telah diharap-harapkan. Ini lebih masalah untuk bertawakal.

Target telah disusun untuk dijalankan.
Pembuktian akan menperlihatkan hasilnya berdasarkan waktu yang konsisten berjalan. Percaya dan ber-husnuzon pada- Nya.

Lagu ku beralun


لبِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَانِ ألرَّحِيْـــم ‎

Malam q tak bersuara, teriakku tak didengar. Alunan hati akan penolakan, kesedihan yg tak sesuai dengan realitanya..
Adalah lagu yg didendangkan malam dengan cara nya.

Ini lah sebenarnya, bahwa angin dunia kadang membawa sedih dan kecewa terdalam meninggalkan luka.

Menunggu adakah ini menguji kesabaran akan ketidakyakinan ku akan rasa. Bahwa memang begitulah seakan pintu yg tertutup dan terbuka begitu saja.

Ini akhir dan berkisah dengan caranya, setiap episode iri ini menghembuskan luka dalam menggores hati. Masalahnya dia tak memahami bahasaku, tak mendengar keluhanku.

Oh langit mengapa tak terdengar suaraku di telingamu?

Sabtu, 06 Desember 2014

Teriakku

Kadang hari begitu mendungnya, kadang pula hari begitu panasnya. Memperlihatkan sangarnya, marahnya...
Adakah mungkin bumi dapat selalu memahami?

Hati begitu lemahnya, memafkan salah yg selalu berbuat berulang. Adakah memang logika mampu tertutupi hati? Ah, mungkin saja.

Jawaban kadang berbalik pada diri sendiri, berharap pantai yang berteriak marah dengan lantangnya, atau diam dalam keheningan dinginnya malam? Aku terdiam, terbodoh. Apa yang telah aku lakukan?

Mengapa kesadaran penyesalan datang diakhir episode? Tak mampu kah datang lebih awal dengan cara nya?

Oh dunia begitu bisingnya.
Tak jelas lagi ku dengar suaramu, tak mampu lagi aq merasa

Inikah jawaban akan kebingunganku? Mengapa nyanyian laut membawa irama lagu yg berbeda dengan ku? Oh kenapa ini tak mampu aq diskusikan mu?

Firasat

Adakah suatu firasat merupakan pertanda hal buruk akan terjadi?
Firasat begitu bersahabatkah dengan mimpi? Menjadi mempertegas pesan yg ingin disampaikan?

Memikirkan ini dan itu, menjadi hal yang menyibukkan alam bawah sadar seseorang. Menguras hati dan rasa penasaran menyebabkan muncul spekulasi jawaban yg disampaikan dalam mimpi. Kadang saat hati enggan, dia tetap datang dengan bayangannya menyampaikan alasan akan keraguan yg muncul sebagai akibat rasa sedih yg ditimbulkan.

Karma kah ini?
Jika firasat membawa dampak yg begitu dalamnya untuk dipikirkan sepanjang hari?

"Hanya berbicara lewat bayangan ku, adakah kamu berpikir aku akan mengerti? Sebatas apa rasa sabar akan penasaranku menggantung dilangit-langit?" Pahamkah kamu, menunggu itu sangat membosankan?

Hal yang terindah dalam hidup seorang wanita, adalah kemampuan lelaki nya dalam memahami dirinya. Sedikit yg disampaikan namun hati mampu memahami. Bergerak dibelakang layar, dengan mengharu biru membawa sayap malaikat dengan kata bahagia? Bukan dia yg membawa terompet di kepalanya meneriakkan kedunia akan cinta dan perjuangannya yang bahkan semut lebih mampu bertanggung jawab dengan caranya?

Jika ini membicarakan ini dan itu, adakah paham benang merah telah terputus antara tangkai dengan bunganya? Bunga telah memilih vas nya, dengan rasa nya, percaya untuk tetap bersama. Adakah begitukah?
Dia yang tetap bertahan memenangkan peperangan waktu ini?

Jawablah, mengapa diam bisu mu hilang tak menampakkan lagi suara...

Ini hanya ingin berakhir dan dimulai dengan cara yg indah. 🔏

Selasa, 02 Desember 2014

Jika ini masalah waktu⌚ untuk membiasakan diri dengan rutinitas baru dan ketatnya. Aku bersyukur tak banyak wajah mu 🌚yg terlihat khawatir menatap ku.

Menjelaskan disana sini waktu yg berjalan dengan situasi yg tak sama aku tau, aku membencimu. Bagaimana jika nyata nya arah angin tetap membawaku yg tanpa sadar harus memisah denganmu?
Oh betapa kacaunya ini.

Ku kalah, namun kutepis itu
Ku berjalan, dengan limit waktuku yg mengejar. Mengapa salahku dimasa itu membawa mu menjadi dekat? Adakah Tuhan sangat berperan saat ini?

Adakah harus kucari ilmu ini disemak😢 semak?

Nyatanya telah hilang jejakmu,
Telah jauh jarakmu
Apakah telah ada jalan yg telah terencana dengan apiknya?